Mengobati kekecewaan karena gagal mendapatkan visa europa tepat waktu, akhirnya memilih travelling dadakan ke negara ASEAN yang bebas visa. Pilihan jatuh kepada Cambodia dan Vietnam, ya karena memang negara ini belum pernah saya kunjungi. Sebenernya ada juga opsi ke Bagan, Myanmar, namun karena ada isu Rohingnya saya mengurungkan niat.
Mengapa Kamboja yang harus dipilih?
Satu karena situs warisan UNESCO yaitu Angkor wat yang terkenal
Kedua karena tertarik dengan bagaimana budaya dari negara yang merdeka pada tahun 80 an ini
Ketiga yaitu adanya tiket promo sekitar 300 ribuan dari Kuala lumpur ke Siem Reap ....
Mengapa Kamboja yang harus dipilih?
Satu karena situs warisan UNESCO yaitu Angkor wat yang terkenal
Kedua karena tertarik dengan bagaimana budaya dari negara yang merdeka pada tahun 80 an ini
Ketiga yaitu adanya tiket promo sekitar 300 ribuan dari Kuala lumpur ke Siem Reap ....
Sun Rise at Angkor Wat |
Perjalanan dimulai pada tanggal 11 April 2018 dengan rute sebagai berikut :
1. Jakarta-Kuala Lumpur ( Air Asia - IDR 396.000 )
2. Kuala Lumpur - Siem Reap ( Air Asia - IDR 394.000 )
3. Siem Reap - Hanoi ( Vietjet Airlines - IDR 800.000 )
4. Hanoi - Kuala Lumpur ( Air Asia - IDR 920.989 )
5. Kuala Lumpur - Jakarta ( Air Asia - IDR 439.164 )
Ya kenapa harus transit??? karena harga tiket transit dan langsung berbeda hampir dua kali lipat, sebagai
Kesan pertama yang didapat ketika mendarat di Siem Reap International Airport adalah bersih, terawat, kota turis dan panas. Ya suhu udara saat itu sekitar 36 Celcius, kebayang deh meleleh. Untuk akomodasi saya mendapatkan hotel dengan fasilitas free pickup dengan tuk tuk, jadi bisa lebih berhemat karena menurut informasi harga sekali antar dari pusat kota ke bandara sekitar 5 USD. Saya dan teman saya Wahyu menginap di Central Prestige D'Angkor atau bisa kunjungi websitenya di sini. Kesan pertama sih lumayan untuk harga tersebut, pegawainya ramah ramah, dekat dengan Pub Street dan Night Market.
Kami tiba sekitar pukul 09.00 waktu setempat, dan belum bisa check in, padahal di tulisannya boleh early check in -_-. Jadilah bingung mau pergi kemana, disarankan oleh resepsionis yaitu pergi dengan menyewa tuk tuk seharian seharga 16 USD sekalian dengan tiket Angkot Wat seharga 37 USD. Kami berdua berdiskusi dan setuju karena tidak ada pilihan lain. Setelah deal dengan tawaran tersebut, eh mba resepsionisnya memperbolehkan kami untuk check in early (yah ini mah ada maunya) gumam saya dalam hati. Usut punya usut ternyata supir tuk tuk yang kami sewa punya hubungan spesial dengan sang resepsionis. Ya udah deh yang penting bisa check in early, mandi, dan tidur tiduran sebentar.
Tuk tuk merupakan transportasi utama di Siem Reap |
Setelah kenyang kami segera melanjutkan perjalanan. Tujuan pertama adalah Wat apa gitu lupa namanya. Bentuknya kecil tempatnya terdapat tempat ibadahnya dan berlapis emas. Sebenenya tempatnya bagus sih tapi karena cuaca yang benar benar tidak mendukung (baca : panas banget) saya jadi kurang bisa menikmati dan hanya sebentar di tempat ini.
Untuk lokasi kedua, yaitu rumah kerajaan kamboja. Disini juga agak fail karena sedang ada upacara kaya mau prewedding ramai sekali. Jadinya saya dan wahyu ga bisa masuk ke dalam, dan risih juga karena banyak pengemis yang meminta minta di depan rumah tersebut. Jadilah kami melipir ke taman sekitar situ, lumayan ngadem. Taman ini lebih mirip alun alun sih kalau kata orang jawa, ada pohon beringinya tapi yg unik di atas pohon beringin ini ada ratusan kelelawar yang bergelantungan. Saya juga kagum dan kaget ketika melihat ada ratusan kelelawar di atas pohon -_-".
Alun Alun di Kamboja |
Cuaca di kamboja saat itu sangat tidak mendukung, saking panasnya saya menghabiskan beberapa botol air minum. Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk mencari tempat wisata yang dingin dan indoor. Jatuhlah pilihan kepada Museum Angkor, tiketnya sendiri senilai 12 USD, cukup mahal. Tapi karena teman saya suka sama sejarah jadilah kami berdua ke museum tersebut.
Saya Di Depan Angkor National Museum (cuma punya foto dari depan soalnya ga boleh foto di dalam) |
Pada pukul 16:00 kami dijadwalkan untuk membeli tiket masuk Angkor wat, namun di perjalanan kami mampir di sebuah kuil yang berisi ribuan tulang belulang manusia.
Salah satu sudut kuil yang berisi tulang belulang manusia |
Setelah itu kami segera menuju tempat pembelian tiket Angkor wat, dan kami diperbolehkan masuk untuk melihat sunset di pnhom bakaeng. Kalau menurut saya mirip dengan candi ijo yang ada di Yogyakata. Dan lagi lagi saya dikira orang Kamboja -_-.
Kartu yang harus dipakai untuk mengunjungi Phnom bakheng |
Failed wkwk |
Setelah selesai, kami segera balik menggunakan tuk tuk ke hotel. Untuk jarak antara kompleks Angkor wat dengan pusat kota sekitar 30 menit apabila menggunakan tuk tuk. Akibat angin yang sepoi sepoi sayapun sempat tertidur di tuk tuk, untung saja tidak jatuh -_-.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar